Program ini adalah program tahunan hasil kerjasama Balai Bahasa Indonesia Perth (BBIP) dan Konsulat Jenderal RI di Perth, Australia Barat dan Departemen Pendidikan Australia Barat.
Program ini berlangsung selama setahun penuh, dari Januari sampai Desember setiap tahunnya. Selama mengikuti program ini, peserta akan mengajar dan membantu proses pengajaran di kelas Bahasa Indonesia, mempromosikan pengajaran dan pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia Barat serta menjadi duta budaya yang akan menunjukkan kebudayaan guna meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.
Peserta akan dipekerjakan langsung oleh Departemen Pendidikan dengan jabatan sebagai asisten pengajar dan berhak mendapatkan gaji sebesar kurang lebih AU$1400 per dua minggu, atau AU$2800 perbulannya. Penempatan peserta ditentukan oleh pihak Departemen Pendidikan, namun yang jelas lokasi penempatan akan berada di wilayah Australia Barat.
Berbeda dengan program serupa dari Pemerintah Amerika (FLTA) dan Kemendikbud RI (PPSDK), program ini tidak menanggung biaya transportasi pesawat dan VISA. Jadi jika nanti dinyatakan lulus, maka peserta harus mengurus sendiri proses keberangkatan ke Australia Barat. Hal ini berarti semua pendaftar harus mempersiapkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak sedikit, namun semua hal tersebut tentunya sebanding dengan gaji yang akan diterima kelak setelah mulai bekerja. Jika belum memiliki uang yang cukup, maka tak usah kuatir untuk meminta bantuan ke keluarga atau yang dirasa bisa membantu, karena yakin saja akan mudah untuk mengembalikannya nanti.
Untuk pengurusan VISA sendiri, pihak Departemen Pendidikan Australia Barat akan terus memantau dan memberikan bantuan berupa petunjuk pengisian visa dan hal-hal yang bisa meringankan proses pendaftaran VISA seperti pemberian surat rekomendasi agar mudah diluluskan dan/atau mengevaluasi form pendaftaran VISA jika terjadi penolakan dari pihak imigrasi Australia.
Berbeda dengan program serupa dari Pemerintah Amerika (FLTA) dan Kemendikbud RI (PPSDK), program ini tidak menanggung biaya transportasi pesawat dan VISA. Jadi jika nanti dinyatakan lulus, maka peserta harus mengurus sendiri proses keberangkatan ke Australia Barat. Hal ini berarti semua pendaftar harus mempersiapkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak sedikit, namun semua hal tersebut tentunya sebanding dengan gaji yang akan diterima kelak setelah mulai bekerja. Jika belum memiliki uang yang cukup, maka tak usah kuatir untuk meminta bantuan ke keluarga atau yang dirasa bisa membantu, karena yakin saja akan mudah untuk mengembalikannya nanti.
Untuk pengurusan VISA sendiri, pihak Departemen Pendidikan Australia Barat akan terus memantau dan memberikan bantuan berupa petunjuk pengisian visa dan hal-hal yang bisa meringankan proses pendaftaran VISA seperti pemberian surat rekomendasi agar mudah diluluskan dan/atau mengevaluasi form pendaftaran VISA jika terjadi penolakan dari pihak imigrasi Australia.
Setelah mendapatkan VISA, maka para peserta LAP harus mengatur sendiri perjalanan ke Perth, Ibukota Australia Barat. Saat tiba di bandara, akan ada pihak yang ditugaskan menjemput para asisten untuk dibawa menuju tempat orientasi, yang pada tahun 2018 masih dilakukan di St.Thomas Moore College yang tepat berada di dekat Univeristy of Western Australia. Orientasi akan berjalan sehari penuh, berisi materi pengenalan tentang Australia, budaya dan kebiasaan masyarakat dan tentu saja pengenalan sistem pendidikan di Australian Barat. Juga pada sesi ini, dipaparkan hak dan kewajiban para language assistant yang berada di bawah naungan Department of Education. Setelah orientasi, para asisten akan tetap berada di asrama yang disediakan sambil menyelesaikan proses administrasi yang diperlukan.
Ada beberapa hal yang harus dilengkapi sebelum mulai bekerja sebagai asisten bahasa, seperti pembuatan rekening bank Australia, pembuatan kartu "Working With Children Check" dan "Police Clearance" report. Jika berkas yang disebut tersebut belum didapatkan maka pihak departemen pendidikan tidak dapat memberikan gaji sesuai kontrak yang diberikan, walaupun kita sudah mulai masuk ke sekolah. Prosesnya biasa memakan waktu dua sampai tiga minggu, untunglah hal tersebut sudah diantisipasi dengan pemberian akomodasi dan konsumsi gratis selama pengurusan berkas-berkas tadi.
Setelah semua berkas lengkap, maka dimulailah tugas sebagai Language Assistant. Untuk tahun 2018, ada tiga wilayah tugas untuk empat orang asisten Bahasa Indonesia, satu orang di tempatkan di Geraldton, bagian utara Perth, dua orang di kota Perth pada sekolah yang berbeda tentunya, dan satu lagi di bagian selatan Perth, tepatnya di Kota Bunburry.
![]() |
Pemerintah melalui KJRI ikut mendukung program ini. |
0 comments: